皆さん、こんにちは!
Kali ini saya
akan share pengalaman saya ikut CPNS Kemenkumham jabatan Analis Kerja Sama dari
mulai pendaftaran sampai tahap pemberkasan. Seperti yang sudah saya paparkan di
CPNS Kemenkumham Jabatan Analis Kerja Sama 2018, jabatan ini dibuka untuk
formasi umum. Tahapan yang harus dilalui, yaitu:
1. Tahap
Pendaftaran
Peserta harus
melakukan pendaftaran secara online melalui portal https://sscn.bkn.go.id dengan
menggunakan nomor eKTP dan nomor KK. Saya tidak akan jelaskan terlalu detail ya
langkah-langkahnya, karena teman-teman dapat lihat tata cara pendaftarannya
melalui file berikut,
Teman-teman
harus hati-hati dalam melakukan pendaftaran. Periksa terlebih dahulu apakah
nomor eKTP dan nomor KK sudah terdaftar di dukcapil agar tidak ada kendala
dalam melakukan pendaftaran. Butuh kesabaran dan keikhlasan dalam melakukan
pendaftaran ini. Hampir semua orang yang pernah ikut CPNS 2018 akan kesulitan
ketika membuka portal https://sscn.bkn.go.id. Hal
ini terjadi karena banyaknya peserta yang ingin melakukan pendaftaran di waktu
yang bersamaan. Saran dari saya cobalah untuk mengakses portal tersebut di
waktu yang kemungkinannya sedang tidak banyak diakses peserta seperti pada saat
jam 4-5 pagi. Saya selalu melakukan pendaftaran pada jam tersebut.
Alhamdulillah tidak begitu sulit mengakses portal. Kemudian setelah berhasil membuat
akun, teman-teman akan diminta untuk unggah foto selfi sambil memegang Kartu
Informasi Akun. Perhatikan juga ukuran minimal dan maksimal foto yang harus diunggah.
Setelah itu, teman-teman dapat memilih formasi yang ingin dilamar. Saat memilih
formasi ini teman-teman harus memikirkan dan mempertimbangkan formasi yang
memiliki peluang dan kesempatan lulus yang besar. Kalau menurut saya formasi di
Kementerian/Lembaga (K/L) memiliki peluang yang lebih besar daripada formasi di
Pemerintah Daerah, meskipun di K/L juga memiliki saingan yang sangat banyak
karena harus bersaing dengan seluruh pelamar se-Indonesia. Saya tidak begitu
ingat jumlah seluruh pelamar jabatan Analis Kerja Sama, tetapi yang lulus dalam
tahap seleksi administrasi berjumlah 2493 orang. Namun, itu juga tergantung
dengan kesesuain jurusan pendidikan teman-teman. Seperti jabatan Analis Kerja
Sama ini dibuka untuk jurusan pendidikan berikut,
2. Tahap Seleksi
Administrasi
Setelah
memutuskan jabatan yang ingin dilamar, teman-teman akan diminta untuk mengisi
data yang sesuai dengan KTP, Ijazah, dan dokumen-dokumen lainnya. Pastikan
semua data yang diisikan benar dan tidak ada kesalahan. Harus hati-hati dan
teliti, karena kesalahan sedikit saja bisa mengakibatkan gugur dalam seleksi administrasi
ini. Pelan-pelan dan lakukan dengan tenang. Periksa berkali-kali sebelum melanjutkan
ke langkah berikutnya, apabila benar-benar sudah yakin dengan data yang
diinput, pada langkah berikutnya teman-teman akan diminta untuk mengungggah
beberapa scan dokumen seperti, scan ijazah asli, akreditasi jurusan saat lulus,
transkrip nilai, eKTP, foto berlatar belakang merah, surat lamaran, dan surat
pernyataan. Perhatikan ukuran minimal dan maksimal dokumen yang harus diunggah
dan perhatikan juga format dokumennya apakah dalam format pdf atau jpg, karena
jika salah unggah format dokumen, dokumen tersebut tidak akan terbaca oleh
sistem. Ingat! Harus teliti dan periksa kembali, apakah dokumen yang diunggah
sudah benar atau belum. Jangan anggap remeh tahap seleksi administrasi ini,
karena banyak peserta yang gagal di tahap ini hanya karena kesalahan sepele
seperti salah unggah dokumen, salah unggah format dokumen, salah input data,
dan lain sebagainya.
3. Tahap Seleksi
Kompetensi Dasar (SKD) menggunakan sistem CAT
Setelah lulus
tahap administrasi, akan dilanjutkan dengan tahap Seleksi Kompetensi Dasar
(SKD) dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Teman-teman
tentunya sudah tidak asing lagi ya dengan tes SKD ini. Bagi yang masih belum
mengetahui tentang tes ini, saya hanya akan jelaskan secara garis besarnya saja
ya. Berdasarkan Peraturan BKN No. 14 tahun 2018, Tes SKD ini terdiri atas 3
bagian, yaitu (1) Tes Krakteristik Pribadi (TKP) yang dimaksudkan untuk menilai
kemampuan dan kematangan pribadi, (2) Tes Intelegensi Umum (TIU) dimaksudkan
untuk menilai kecerdasan, dan (3) Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dimaksudkan
untuk menilai penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengimplementasikan
nilai-nilai Pilar Kebangsaan Indonesia. Info lengkapnya teman-teman dapat
searching di google ya, karena sudah banyak yang membahasnya.
Tahap SKD ini
untuk formasi umum ada nilai ambang batas (passing
grade) yang harus dicapai apabila ingin lulus, seperti untuk TKP 143, TIU
80, dan TWK 75. Namun, untuk bisa lanjut ke tahap SKB teman-teman butuh nilai
yang tidak hanya sampai passing grade, melainkan nilai yang lebih tinggi.
Bahkan jika ingin aman usahakan dapat nilai total 400-an dengan syarat ketiga
bagian tes tersebut melampaui passing grade. Sangat disayangkan bukan jika
mendapatkan nilai total yang tinggi, tetapi tidak bisa lanjut ke tahap SKB
karena salah satu bagian seperti TKP misalnya tidak lulus. Soal TKP pada tahun
2018 ini memang menjadi momok bagi sebagian besar peserta CPNS 2018, soal yang
disajikan memiliki pilihan ganda yang membingungkan bagi kebanyakan orang. Saya
juga merasakan hal tersebut pada soal TKP, tapi Alhamdulillah saya berhasil
melewati soal TKP dengan poin yang lumayan, yaitu 150. Saya mendapatkan nilai
total yang tidak begitu tinggi, hanya 335 poin dan Alhamdulillah lulus untuk
ketiga bagian tes SKD. Saya tidak memiliki trik khusus dalam mengerjakan soal
SKD. Saya hanya mempelajari soal-soal tahun sebelumnya yang saya dapatkan dari
internet, membaca kembali pelajaran sejarah Indonesia, UUD, latihan banyak soal
hitungan, dan selalu mengusahakan untuk belajar setiap hari. Saya juga
kesulitan dalam membagi waktu saat itu, karena saya bekerja dari pagi sampai
sore dan hanya punya waktu untuk mengulang pelajaran dan latihan soal pada
malam hari. Namun, jika memang memiliki keinginan dan keyakinan hati yang kuat,
Allah SWT akan memberikan kemudahan bagi hamba-Nya.
Saya mendapatkan
jadwal tes pada tanggal 26 Oktober 2018 (Jumat) sesi 3 (12.30-14.00). Hari itu
merupakan hari pertama diadakannya tes SKD. Saya sudah hadir di lokasi ujian sejak
Pukul 10.00 WIB dan ternyata sampai di lokasi saya mendapatkan pengumuman bahwa
jadwal ujian sesi 3 dimundurkan menjadi pukul 17.00 WIB (CMIIW, saya lupa jam
pastinya). Alasan panitia waktu itu terkendala masalah teknis, apakah itu karena
komputer yang akan digunakan belum sampai di lokasi ujian atau masalah
jaringan, saya juga tidak begitu jelas alasan pastinya. Terus terang saya agak
kesal waktu itu, karena saya sudah minta izin kerja dan ternyata sampai di
lokasi jadwalnya diundur. Mau tidak mau harus menunggu sampai sore di lokasi
dan untungnya lokasi ujiannya di kampus sehingga tidak begitu sulit untuk
mencari makanan dan tempat ibadah. Saat pukul 16.00 WIB, saya mendekati lokasi
ujian dan ternyata sampai di sana peserta yang sesi 1 pun belum selesai dan itu
hanya diikuti beberapa peserta saja karena kendala teknis tadi masih belum teratasi.
Saya rasa saat itu panitia mungkin memang sepenuhnya belum siap dalam
penyelenggaraan tes SKD, sehingga panitia mengambil keputusan dan mengumumkan
bahwa semua peserta yang belum ujian pada tanggal 26 Oktober 2018 akan diundur
jadwal ujiannya menjadi tanggal 30 Oktober 2018. Waahh..saat itu kesal sih
karena sudah menunggu dari pagi sampai sore dan sorenya hujan deras, tapi ya
mau bagaimana lagi daripada tetap dilanjutkan justru akan mendapatkan hasil
yang mungkin kurang memuaskan seperti peserta di daerah Yogyakarta yang tetap
lanjut ujian sampai malam. Setidaknya saya diberi waktu tambahan untuk belajar
lagi dan bisa ujian dengan pikiran yang lebih fresh. Ternyata kendala teknis
tersebut tidak hanya dialami peserta SKD Sumatera Barat saja, tetapi juga
beberapa daerah lainnya seperti Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Timur,
Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara juga mengalami hal yang sama.
Akhirnya tanggal
30 Oktober 2018 (Selasa) sesi 3 (sekitar jam 13.00 WIB), saya dan peserta
lainnya akan melaksanakan ujian SKD. Sebelum masuk lokasi ujian, peserta akan
diminta untuk mengisi daftar hadir, scan barcode kartu peserta ujian untuk
mendapatkan pin login, menitipkan tas dan barang-barang lainnya, diperiksa
tubuhnya apakah membawa sesuatu yang dilarang oleh panitia, scan tubuh
menggunakan metal detector, dan setelah itu masuk ke ruangan ujian. Jadi
teman-teman yang membawa jam tangan, gelang, ikat pinggang dan benda sejenis
lainnya, sebaiknya dimasukkan saja ke dalam tas. Saat mengerjakan soal SKD saya
memilih mengerjakan secara berurutan dimulai dari TWK, TIU, dan TKP. Kenapa
demikian? Karena pada tes CPNS tahun 2017 saya mengalami kegagalan pada soal
TWK, karena itu saat konsentrasi saya masih penuh saya kerjakan dahulu soal
yang menurut saya agak sulit, yaitu TWK dan itu menurut saya cukup berhasil
meskipun tidak mendapatkan skor yang tinggi setidaknya saya bisa melewati
passing grade.
Tambahan sedikit
bagi teman-teman yang ingin ikut tes SKD di kesempatan berikutnya, usahakan
untuk siapkan fisik yang kuat dengan tidur yang cukup, sarapan atau makan dulu
sebelum datang ke lokasi ujian, dan datang satu jam sebelum ujian dimulai, yang
paling penting yang harus dilakukan, yaitu tingkatkan ibadah wajib maupun sunah,
perbanyak sedekah, minta restu orang tua, dan percayakan semua hasil yang
didapat itu adalah hasil yang terbaik menurut Allah SWT, harus ikhlas dan sabar
dengan semua hasil yang didapat.
Waa.. Sudah
terlalu panjang ya ceritanya.. hahaa (^_^)
Sekian dulu ya,
saya akan lanjutkan tahapan seleksi berikutnya di Pengalaman Ikut CPNS Kemenkumham Jabatan Analis Kerja Sama (2) . バイバイ!
Comments
Post a Comment